top of page

Rasulullah Di Lempari Batu dan Kotoran Di Kota Thaif



Salah satu fase di dalam kehidupan Rasulullah adalah ketika memutuskan untuk berhijrah dari kota Mekah ke kota Thaif, Bersama Zaid Bin Tsabit untuk berdakwah. Namun, Rasulullah mengalami penolakan yang sangat keras, penduduk Thaif melempari batu, kotoran & mengusir Rasulullah serta Zaid Bin Tsabit seraya berkata "Jangan datang Kesini". Sehingga Rasulullah & Zaid Bin Tsabit keluar dari kota Thaif dengan keadaan yang berdarah-darah.


Lalu, Rasulullah & Zaid Bin Tsabit berlindung di bawah sebuah pohon, tiba-tiba Malaikat Jibril datang. Malaikat Jibril yang memiliki hubungan yang dekat dengan Rasulullah tidak terima bahwa makhluk Allah yang paling di cintainya berdarah-darah. Malaikat Jibril berkata kepada Rasulullah "Ya Rasulullah, tolong mintakan kepada Allah, untuk memerintahkan aku membalikkan kota Thaif dan menghimpit mereka, supaya mereka mengerti penderitaan yang kau alami saat ini Ya Rasulullah".


Tapi, apa respon Rasulullah? Rasulullah justru mengatakan "Tidak ya Jibril, siapa tau, di masa yang akan datang anak & cucu dari penduduk kota Thaif saat ini mau beriman kepada Allah". Rasulullah sama sekali tidak marah kepada Penduduk Thaif sekalipun yang menyakitinya.


Masya Allah, mulianya hati beliau, sejak kecil tiada hentinya di uji meski beliau Makhluk Allah yang mulia dan terpilih. Sejak kecil sudah Yatim Piatu, di zalimi kaum kafir Quraisy, disakiti ketika berdakwah, di lempari batu, dilempari kotoran, tetapi beliau tidak sekalipun marah apalagi dendam kepada yang di dakwahinya.


Hikmah yang bisa kita ambil adalah jangan berputus asa dari rahmat Allah, sesungguhnya pertolongan itu dekat. Terus berjuang untuk menyampaikan dakwah meski rintangan silih berganti.

6 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page