Mengambil Hikmah Dari Kisah Salman Al-Farisi

1. Berusaha mencari kebenaran dengan sebaik – baiknya
Meskipun berasal dari kota yang didominasi oleh orang Majusi, pada suatu masa, Salman merasa ada hal yang membingungkan dari agamanya tersebut. Hingga suatu hari, dia melihat sebuah gereja dan masuk ke dalamnya. Di sana, Salman melihat orang yang sedang berdoa dan terkesan dengan cara berdoa mereka.
Hal ini kemudian dia ceritakan kepada ayahnya. Salman mengatakan pikirannya bahwa agama Kristen lebih baik dari agama Majusi. Akibatnya, ayah Salman merantainya. Namun Salman berhasil melarikan diri hingga ke Syam. Dari sinilah pencarian kebenaran Salman dimulai.
Salman sempat tinggal bersama seorang Uskup di Suriah. Kemudian pergi ke Irak untuk belajar. Dan berlanjut ke Turki. Di sanalah dia bertemu dengan orang yang mengatakan tentang keberadaan seorang Nabi di Arab Saudi. Untuk bisa sampai ke sana, Salman ikut dengan sekelompok orang yang malah menjualnya sebagai budak kepada seorang Yahudi.
Salman yang telah menjadi budak ini pun kemudian dibawa ke Madinah. Di sini, Salman bertemu dengan Nabi Muhammad dan mencari bukti kenabian dalam diri Muhammad. Begitu yakin akan kenabian Nabi Muhammad, Salman kemudian beriman dan masuk Islam.
2. Kaum Muslimin harus membantu mereka yang baru masuk Islam
Dalam islam, dakwah tidak hanya terbatas pada ucapan atau bicara saja. Memberi bantuan juga merupakan bagian dari dakwah. Baik itu bantuan dalam bentuk keuangan ataupun hubungan social. Karena saat seseorang melakukan hijrah atau bertaubat, orang tersebut bukan hanya membutuhkan nasehat saja. Tapi juga teman.
Hal ini sejalan dengan apa yang dilakukan oleh Nabi Muhammad dan para sahabat. Saat Salman al-Farisi masuk islam, statusnya masih sebagai budak. Kemudian, dengan bantuan Nabi dan para sahabat, Salman pun dibebaskan dari status budak dan menjadi orang merdeka.
itulah beberapa hikmah dari kisah Salman Al-Farisi, masih banyak lagi kisah Sahabat Nabi yang menginspirasi, Jangan pernah bosan untuk mengambil hikmah dari setiap kisahnya.