“Menanggung Biaya Hidup Keluarga Anak Yatim, Di Jamin Rasulullah Saw Masuk Surga”

Dalam sebuah ceramah, Syeikh Ali Jaber berkisah tentang 2 (dua) orang tokoh yang keduanya pecinta amal Nabi Muhammad Saw. Seorang saleh, yang gemar beribadah dan seorang lagi yang beramal membahagiakan anak yatim.
Alkisah, sesaat setelah tetangganya meninggal dunia, seseorang secara spontan membagi 2 penghasilan pribadinya untuk membantu kebutuhan hidup keluarga yang baru saja berduka ditinggal sang ayah.
Adalah sebab dari Rasulullah Saw, yang memberikan kedudukan yang istimewa, berdampingan dengan Beliau Saw didalam surga kelak, bagi orang-orang yang memelihara anak yatim, yang melandasi motivasi orang tadi untuk beramal.
Syeikh Ali Jaber melanjutkan, sehingga sampailah kita pada awal mula kisah ini, orang pertama yang saleh bermimpi bertemu Rasulullah Saw hingga 3 (tiga) malam berturut-turut. Malam pertama mimpi bertemu Nabi Muhammad SAW. Dalam mimpinya, Nabi SAW berkata kepada orang saleh itu, "Ya Fulan pergilah ke Mekkah cari si Fulan bin Fulan yang ada di perkampungan sekitar Mekkah".
Sampai mimpi dimalam yang kedua, orang saleh itu pun tidak mengacuhkannya. Pada malam yang ketiga, dia bermimpi lagi ketemu Rasulullah SAW. Kata Nabi, "Ya Fulan sampaikan ke Fulan bin Fulan yang ada di perkampungan Mekkah, kabarkan kabar gembira sesungguhnya ia adalah calon penghuni surga".
Tersentaklah orang saleh tadi, bahwa ini adalah amanah. Segeralah ia mempersiapkan diri pergi berangkat umroh, dan menyelesaikan rangkaian ibadahnya. Kemudian setelahnya ia mencari orang yang dimaksud oleh Rasulullah Saw. Bertanya kesana kemari hingga akhirnya dapat berjumpa.
Disampaikanlah berita gembira dari Rasulullah Saw: “Wahai Fulan, sesungguhnya aku bermimpi bertemu Nabi Muhammad Saw untuk menyampaikan pesan kabar gembira bahwa Anda adalah calon penghuni surga”.
Serta merta Si Fulan tadi tertawa, sekaligus terkejut dan menyangkal. “Saya bukan siapa-siapa. Anda pasti salah orang yang dimaksud Rasulullah Saw. Lalu orang saleh berusaha meyakinkan Si fulan, bahwa ia bermimpi berjumpa Nabi Muhammad Saw selama 3 hari berturut-turut. Dan juga baru selesai melaksanakan umroh.
Akhirnya, berhasil orang saleh dan diterimalah kabar gembira oleh Si Fulan.
Keadaan dan rasa keingin tahuan atas rahasia perbuatan apa yang menyebabkan Si Fulan mendapatkan jaminan calon penghuni surga langsung dari Rasulullah Saw, meninggi dari orang saleh. Akhirnya ia mendapatkan cara, diajaklah pergi ke Makkah melakukan ibadah umroh. Yang ternyata, Si Fulan pun baru akan pertama kalinya.
Dalam perjalanan ia bertanya, ijinkan saya, apa amalmu sehingga engkau mendapatkan kabar gembira dari Nabi SAW," tanya orang saleh itu.

Lalu Ahli Surga itu menjawab: "Saya punya tetangga meninggal sedang dia punya anak, Ayahnya meninggal. Sejak itu, dari pertama kabar meninggal ayahnya sampai detik ini pendapatan saya setiap bulan saya bagi dua. Sebagian saya bagikan untuk keluarga saya, dan sebagian lagi untuk anak-anak yatim tetangga saya, sampai detik ini saya perhatikan," kata shohibul bait itu.
Ketika sampai di Mekkah, pertama kali yang dilihatnya adalah Ka'bah, orang itu menangis.
Orang saleh meneruskan berkata, "Saya dan orang-orang di sekitar ikut menangis, bukan karena terharu melihat Ka'bah, tetapi terharu melihat seseorang terus menangis merindukan sekali ketika memandang Ka'bah dengan penuh mahabbah (kecintaan)".
Akhirnya orang itu melakukan thawaf, Sa'i, dan bersujud. Ketika sujud itulah tangisannya terhenti, nafas dan ruhnya sudah tiada. Subhanallah, orang itu meninggal husnul khatimah saat pertama kali sujud menghadap Ka'bah di Masjidil Haram. Inilah penghuni surga yang disebut oleh Rasulullah SAW dalam mimpi orang saleh tersebut.
Rasulullah Saw. Dengan sunnah dan teladannya mempelopori amal terbaik bagi kemanusiaan dan mencegah terjadinya ketimpangan sosial, dengan memberikan teladan untuk memelihara dan menyantuni anak yatim. Sekaligus menjamin umatnya yang mengikuti seruannya.
Penulis : Team Lazisna