top of page

Anak-Anak Gaza Butuhkan Keperluan Musim Dingin

Musim dingin segera tiba, namun anak-anak di Gaza belum tentu punya sejumlah perlengkapan seperti jaket, selimut, dan baju hangat untuk menjalani aktivitas di musim dingin.


Tidak semua anak-anak di Gaza memiliki perlengkapan musim dingin. Konflik membuat ekonomi keluarga-keluarga di Gaza anjlok sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan anak-anak di musim dingin, termasuk pakaian dan makanan.

GAZA – “Anakku berharap, musim dingin tidak pernah datang,” ungkap Umm Yasser, seorang ibu yang tinggal bersama anak dan sejumlah keluarganya di salah satu rumah kumuh di Gaza. Selain Umm Yasser, sebagian besar keluarga di Gaza juga masih harus berjuang menghadapi musim dingin kali ini, sebagaimana dilaporkan Reliefweb.


“Musim dingin akan segera datang, dan ketakutan dan kekhawatiran saya semakin bertambah. Musim dingin adalah masa-masa saya dan anak-anak harus berjuang karena kondisi rumah kami,” Umm Yasser melanjutkan cerita.


Musim dingin juga berarti perjuangan bagi keluarga Abu Ali. Ia bersama 12 orang anggota keluarga lainnya tinggal di satu rumah yang berdinding retak, berjendela rusak, dan beratap asbes. Keadaan itu tidak memungkinkan melindungi keluarga mereka dari hujan dan dingin.


“Kami tidak memiliki pemanas dan kami bertahan dengan menggunakan kayu bakar untuk menjaga kami tetap hangat. Ini tidak terlalu aman karena kami memiliki anak kecil dan orang tua yang dapat terkena sesak napas. Kalau tidak begitu, apalagi yang bisa kami perbuat dan bagaimana kami bisa mendapatkan hangat ketika hujan turun setiap hari?” cerita petani itu. Penghasilan Abu Ali pun hanya bergantung musim panen. Di musim dingin, ia belum tentu bisa memenuhi kebutuhan pokok seperti obat-obatan dan baju hangat.

Musim dingin bukan hanya menjadi momok bagi sejumlah keluarga, tetapi juga berdampak bagi dunia pendidikan. Direktur Tanggap Darurat Kementerian Pendidikan Palestina Hatem Gaith mengatakan, di musim dingin ini, pemerintah berharap sejumlah pihak membantu perbaikan fasilitas sekolah seperti jendela-jendela tanpa kaca. Menurut Hatem, paling tidak 113 sekolah di Gaza membutuhkan perbaikan jendela


Selain itu, siswa juga membutuhkan sejumlah perlengkapan seperti jaket, sepatu, dan payung untuk sebagai peralatan yang menunjang mereka berangkat sekolah di musim dingin. “Ada 90 ribu siswa prasejahtera di Gaza,” kata Hatem.


Hatem juga berharap, di musim dingin ini lapangan dan jalan sekolah-sekolah yang biasa tergenang banjir di musim dingin bisa di paving agar para siswa bisa sekolah dengan nyaman. “Setiap musim hujan sekolah-sekolah tersebut terendam banjir selama musim dingin. Butuh energi solar untuk menerangi ruang kelas,” kata Hatem.

16 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page